Seseorang bertanya
padaku “ Siapakah sebenarnya sosok yang
selalu kamu tulis dalam setiap bait kata-kata itu, rin?” Entah. Aku tak bisa menjelaskan siapa dia sebenarnya.
Kamu. Ya, semua kata ‘kamu’ dalam
tulisanku memang selalu teruntuk pada satu orang. Hanya ada sebuah nama
menduduki hatiku dengan tenang, dan selalu menjadi tempatku pulang.
Tapi sebenarnya ‘Kamu’ pada semua
tulisanku adalah sesosok maya. Dia tidak nyata. Dia tidak ada.
Dia hanya seorang sosok lelaki
menawan yang aku gambarkan dalam ilusi. Sosoknya hanya bisa aku temui dalam
indahnya bayangan yang aku ciptakan sendiri. Dia tampak menawan dalam gambaranku,
selalu tampak sempurna dalam berbagai sisi.
Tapi jika kau tanya apakah
perasaan ini nyata untuknya? Iya, ini nyata. Aneh memang. Aku mempunyai
perasaan hanya pada sosok yang tak pasti. Sosok yang tak tahu dan tak akan
pernah tahu tentang semua perasaan yang terpendam selama ini karena dia hanya
seorang sosok yang penuh misteri. Sosok yang hanya bisa aku sebut dan aku
kagumi dalam hati.
Kusebut dia seorang yang tak
nyata. Dia tak pernah nyata, karena setiap rasa yang dia cipta selalu maya. Dia
seperti udara, tak terlihat namun kehadirannya bisa dirasa. Bahagia, duka
tentangnya seperti sebuah coretan yang tak sengaja tergambar namun tak bisa
dihapus begitu saja.
Dia sosok yang hanya bisa aku
lihat sendiri . Sendiri? Ah, tidak. Dia terlihat nyata untuk orang lain,
sosoknya benar-benar nyata dirasa. Hanya aku yang tak bisa menikmati indahnya
setiap inci pahatan tuhan pada dirinya. Dan entah aku harus menyebut ini apa ;
antara nyata dan maya?
Karena perasaanku nyata untuk
seseorang yang sebenarya tak pernah ada.
0 komentar:
Posting Komentar