Halo kamu yang tidak mau pergi dari pikiranku.


Maaf, aku memang sudah tidak seharusnya lagi membuat tulisan tentang kamu, tapi bagaimana lagi? Semakin tak ingin, semakin ada saja kejadian tentang kamu yang ingin aku tuliskan disini.


Hei, malam tadi, tetiba saja kepalaku sesak diisi tentang kamu, semalam tadi juga aku memimpikanmu lagi. Aku benar-benar tak tau lagi bagaimana caranya bisa melupakan kamu. Semakin berusaha melupakan, namamu dan wajahmu malah semakin melekat erat di hati dan pikiranku.


Setelah ribuan detik yang kugunakan untuk meyakinkan diri, memperjuangkan kamu berakhir dengan nyeri. Aku putuskan untuk mengakhirinya. Mengakhiri membujuk waktu juga Tuhan agar sudi menempatkan kamu di istana yang telah kusiapkan di hati. Namun sekarang, tentu aku akan membujuk waktu dan Tuhan melakukan hal sebaliknya. Tidak, aku tidak lelah. Mungkin ini memang harus diakhiri.


Mulai sekarang mungkin aku harus bersikap tegas untuk mengusir kamu jika suara-suara kamu masih bermain-main di telingaku, tubuh kamu yang kesana-kemari di kepalaku, juga jari-jari lembut kamu yang membelai dinding hatiku. Mengusir kamu, kamu yang mencipta musim penghujan tak kunjung reda di dada. Ini akan sulit, melupakan kamu yang namanya hampir kusebut disetiap sujud. Oleh karenanya, kali ini kubiarkan saja agar waktu mengikis setiap kamu di kepalaku. Di hatiku.
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar