Sejuta Kekaguman

Hai kamu, sang penculik kata, pengasup inspirasi, dan sumber kekagumanku..

Selamat ya. Lagi-lagi kamu berhasil menculik segala aksara yang telah tertata. Entah kenapa jika semesta menyodorkan namamu, aku selalu kehilangan kata-kata untuk menuturkannya. Karena terlalu banyak, karena telah beranakpinak dan berjuta-juta hal kecil tentangmu terus-terusan berdesak. Entah kenapa untuk memulai “Hai” saat kita dipertemukan saja membutuhkan berkilo-kilo keberanian untuk menghancurkan kegugupan. Meski sudah lama pertemanan yang unik ini ada, kekagumanku akan segala tentangmu tak bisa berkurang sesenti pun grafiknya. Kamu terlalu sempurna untuk ukuran idola. Kamu selalu bisa bolak-balik membuatku bersyukur untuk kejutan atas oleh-oleh dari tiap pertemuan.

Maaf, jika kadang aku bersembunyi dibalik tempat yang paling sepi saat menceritakan kekaguman ini. Mungkin aku takkan ramai menyuarakan kekaguman, tapi ketahuilah aku akan berada disana meski jadi sosok yang paling transparan. Mungkin kini kita lebih jarang berkomunikasi, jarang bertegur sapa di dunia nyata dan jarang berbagi cerita. Tapi aku masih mengetahui detil-detil tentangmu, masih menyediakan ruang besar untuk mengasup segala sesuatu yang berkaitan tentang kamu.

Surat ini adalah surat yang paling sulit dimulai dan yang paling sulit kutandai telah selesai. Karena masih kepadamulah sumber kekagumanku bermuara, surat ini hanya sebagian dari aksara yang terhimpit kegugupan untuk mengatakannya.
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar