Awalnya, aku tak pernah memikirkanmu
Aku melihatmu tanpa ada rasa sedikitpun
Kamu berjalan di depanku seperti biasa
tanpa ada rasa dan keinginan untuk menahanmu
Aku bertemu denganmu tanpa ada keinginan untuk terus melihat senyummu
Tapi, tiba-tiba perasaan itu diam-diam menyergapku dalam asa baru

Perasaan itu datang dengan polosnya
Tanpa banyak tanda tanya dan alasan yang harus dilogiskan
Perasaan itu menyentuh setiap tatapan mata yang selalu mengarah padamu

Karena kamu terbiasa berjalan di depanku
karena aku terbiasa melihat matamu
Karena aku terbiasa mendengar suara lugumu
Diam-diam cinta itu merasuk masuk dengan indahnya
Berdesak-desakan dengan perasaan malu saat kau melewati tubuhku yang mematung karenamu

Lalu bayangmu diam-diam bersembunyi diotakku
tanpa pernah kutahu bahwa semua bayangmu sedang bersiap-siap untuk mengagetkanku suatu saat
Bukankah setiap pertemuan selalu menghasilkan rasa
Entah rasa ingin segera berpisah atau rasa untuk membiarkanmu tetap ada dalam dunia pengharapanku
Yang aku tahu
ini CINTA
Walaupun otakku diluar kemampuan untuk melogiskannya
Category: 0 komentar
Pria dengan pandangan tajam yang berkali-kali mengiris rindu dalam hatiku. Aku tak pernah lupa cara dia memandangku dan menyimpulkan senyum di sudut bibirnya untukku. Aku selalu ingat suaranya saat memanggil namaku. Aku masih mampu menggambarkan dengan jelas perasaanku kala itu, saat semua yang pertama selalu menyenangkan, saat segala yang pertama selalu mengesankan.

Kauharus tahu ini! Kauharus menjawab semua kebingungan yang sejak dulu betah di otakku! Apa maksud dari gerakan kecilmu yang menahanku untuk tidak memalingkan pandangan mataku ke arahmu?

Apa yang kaurasakan saat tatapan kita saling mengunci pandangan? Apakah jantungmu berfrekuensi melebihi detak jantung atlet lari? Apakah aliran darahmu berontak dalam arteri sampai vena? Jangan biarkan aku terus bertanya.
Dimana jawaban dari semua pertanyaanku kamu sembunyikan? Mengapa kau selalu buatku penasaran?

Dulu, aku masih terlalu dini untuk mengerti cinta, apalagi menafsirkannya. Aku masih belum sadar bahwa betapa mengagumkannya dirimu. Dulu, segala hal yang pertama itu menyeretku pada dimensi yang tak pernah kuketahui sebelumnya.

Detak jantung yang tak beraturan ini masih milikmu. Rasa gugup yang menyentak masih menunggu hadirmu. Aku menyesal karena telah kutulikan telingaku, ketika alunan rindu begitu manis kaubisikkan.
Category: 0 komentar
Ketika aku melihat wajahnya, jujur tidak ada satu bagianpun yang ingin kuubah. Kenapa? Karena dia mengagumkan! Menakjubkan bagiku. 
Dan ketika dia tersenyum, dunia seakan berhenti berputar. Kau, mengagumkan.. =)
Category: 0 komentar
Tidak ada yang tahu kapan cinta akan datang, dan tanpa sadar, aku sudah terjebak di dalamnya.
Category: 0 komentar