Diam-diam, aku mencuri pandang ke arahmu. Rasa-rasanya ingin kuhabiskan waktu hanya dengan menatapmu., lagi dan lagi, sampai bulan berganti matahari, sampai matahari tak mau bertugas lagi. Berlebihankah?
Kamu terlalu indah mustahil jika aku bisa mencuri perhatianmu sehebat kamu telah berhasil mencuri perhatianku. Tapi, kamu selalu tampan, jika aku yang menatapmu 
Jadi, ternyata bahagia itu sederhana, sangat sederhana. Bisa menatapmu, sedekat tadi, meskipun tak kau sadari.
Category: 0 komentar
Ketika kamu berlari, berloncat riang, bernyanyi, berteriak, dan bersorak. Tatapanku hanya mampu mengikuti, tanpa ingin menyentuh ataupun sedikit saja bisa merasakan aroma tubuhmu mendekati indra penciumanku. Sudahlah, aku terjebak untuk kesekian kalinya. Hanya ketertarikan sesaat yang mampu dijelaskan secara logis. 

Sudah malam, waktu lagi yang akan pisahkan kita. Langkahku terseret menjauhimu, semakin jauh, dan sangat jauh. Hingga punggungmu menghilang dari pandangan, hingga wajahmu benar-benar terhapus dari ingatan.
Category: 0 komentar