Kamu seperti tanda tanya. Membuat bingung. Selalu terlihat abu-abu. Tak bisakah jadi warna tegas? Putih misalnya? Atau biru?
Category: 0 komentar
Tuhan... selamat pagi, atau selamat siang, dan selamat malam. Aku tak tahu di surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah? Ataukah mungkin sekarang sedang turun salju? Pasti indah. Kalau boleh berbincang sedikit, aku belum pernah melihat salju. Mungkin, kalau aku sudah cukup dewasa dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri, aku akan bisa menyaksikan salju, dengan mata kepalaku sendiri.

Masih tentang hal yang sama, Tuhan. Aku belum ingin ganti topik. Tentang dia. Seseorang yang selalu kuperbicangkan sangat lama bersamaMu. Seseorang yang selalu kusebut dalam setiap frasa kata ketika aku bercakap panjang denganMu.

Aku tahu Kamu tak pernah sibuk. Aku tahu Kamu selalu mendengar isi hatiku meskipun Kamu tak segera memberi pukpuk di bahuku. Aku tak perlu curiga padaMu, soal Kamu mendengar doaku atau tidak. Aku percaya telingaMu selalu tersedia untuk siapapun yang percaya padaMu. Aku yakin pelukanMu selalu terbuka bagi siapapun yang lelah pada dunia yang membuatnya menggigil. Aku mengerti tanganMu selalu siap menyatukan kembali kepingan-kepingan hati yang patah.


Category: 0 komentar
Rasanya semua terjadi begitu cepat, kita berkenalan lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari rasanya berbeda dan tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan dalam hari-hariku. Hitam dan putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di hatiku. Tak ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa begitu ajaib dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu.

Kamu mungkin belum terlalu paham dengan perasaanku, karena kamu memang tak pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan air mata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi tanpa meminta izin. Meminta izin? Memangnya aku siapa? Kekasihmu? Bodoh! Tolol! Hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur, apalagi bisa jadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah? Bisakah?

Di mana letak hatimu? Aku tak bisa bicara banyak, juga tak ingin mengutarakan semua yang terlanjur terjadi. Aku tak berhak berbicara tentang cinta, jika kau terus tulikan telinga. Aku tak mungkin bisa berkata rindu, jika berkali-kali kauciptakan jarak yang semakin jauh. Aku tak bisa apa-apa selain memandangimu dan membawa namamu dalam percakapan panjangku dengan Tuhan.

Terlau banyak pertanyaan. Aku muak sendiri. Aku mencintaimu yang belum tentu mencintaiku. Aku mengagumimu yang belum tentu paham dengan rasa kagumku.

Aku bukan siapa-siapa di matamu, dan tak akan pernah menjadi siapa-siapa. Sebenarnya, aku juga ingin tahu, di manakah kau letakkan hatiku yang selama ini kuberikan padamu. Tapi, kamu pasti enggan menjawab dan tak mau tahu soal rasa penasaranku. Siapakah seseorang yang telah beruntung karena memiliki hatimu?

Mungkin... semua memang salahku. Yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. Yang bermimpi bisa menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah jika perasaanku bertumbuh melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu tidak hanya sebagi teman, tapi juga sebagai seseorang yang bergitu bernilai dalam hidupku.

Namun, semua jauh dari harapku selama ini. mungkin, memang aku yang terlalu berharap terlalu banyak. Akulah yang tak menyadari posisiku dan tak menyadari letakmu yang sengguh jauh dari genggaman tangan. Akulah yang bodoh. Akulah yang bersalah!

Category: 0 komentar
Kamu tau gimana rasanya menunggu-nunggu seseorang online untuk sekedar menulis beberapa kata di twitter miliknya sendiri? Saya tau rasanya..
Kamu tau gimana rasanya seperti ada kupu-kupu diperutmu saat sekedar chit chat dengan seseorang spesial? Saya tau rasanya..
Kamu tau gimana rasanya ketika disapa terlebih dahulu dengan sebuah message disaat sedang asik-asiknya mengerjakan sesuatu? Dan menghentikan semua kegiatan untuk fokus kepada pembicaraan itu? Saya tau rasanya..
Kamu tau gimana rasanya ketika menyadari seseorang yang terus-menerus berlari-lari difikiranmu saat akan tidur pada malam hari? Dan alhasil kamu jadi lebih susah untuk tidur karna memikirkannya? Saya tau rasanya..
Kamu tau gimana rasanya saat menyadari dia sedang membutuhkan seseorang untuk sekedar bercerita, sekedar mengeluh tentang kehidupan. Tetapi lebih memilih untuk pura-pura tidak tau dan berdiam diri. Hanya mendoakan segala masalah yang menyesakan jiwanya itu telah diselesaikan? Saya tau rasanya..

Untuk seseorang yang bisa membuat hati saya terbuka dan jatuh cinta lagi setelah sekian lama menutup hati :’)

Category: 0 komentar
Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu aku gapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang yang aku sanggup menikmati bayangannya dan tidak akan pernah bisa aku miliki,

seseorang yang hadir bagai bintang jatuh,

sekelebat kemudian menghilang,
sebelum tangan ini sanggup mengejar,

seseorang yang hanya bisa aku kirimi isyarat,

sehalus udara, langit awan atau hujan.
(Cukilan dialog dari film “Hanya Isyarat”, bagian dari omnibus film “Rectoverso”)

Category: 0 komentar