Lalu, suaramu berlari, pergi menghilang dari udara. Detik itu
seakan-akan berhenti dan membeku. Menit yang tadinya penuh dengan
kupu-kupu berterbangan sekejap berubah menjadi tawon yang seakan
menyekat kulit. Semua berbeda! Senyum yang sejak tadi melenggang di
bibirku berubah menjadi muka yang melipat, seperti menyesali kepergiaan
sesuatu. Iya... kepergian pemilik suara itu, kamu harus pamit dari
udara! Dan... aku terluka!
Aku menunggu hari yang sama agar bisa kembali mendengar bisikkan suaramu
yang menderas dan menggema dalam telinga dan hatiku. Kalau aku boleh
bercerita tentang perjuanganku, aku seringkali mencari-cari berita dan
kabar tentangmu. Mungkin, kamu tak mau tahu dan tak mau mengerti.
Karena, ini bukan perasaan penting, yang harus kubesar-besarkan. Toh,
aku menikmati detik-detik aku mencari-cari bayangmu di tengah luasnya
dunia maya.
Sebut saja aku bodoh, karena bisa begitu saja tertarik hanya karena
mendengar suaramu. Sebut saja aku abnormal, karena mulai merasa gelisah
jika dalam rentan waktu tertentu tak mendengar suaramu. Kembali ke
bagian awal, ini bisa saja hanya ketertarikan sesaat. Lagipula, aku tak
berani menganggumu, apalagi menyapamu lebih dulu, apalagi mengetahui
berita terhangat tentangmu. Jadi... aku hanya bisa mendoakanmu. Tak
lebih. Dan berharap semua mengalir dan berjalan seperti ini. Dan
berharap perasaan bodoh ini tak meletup dan mencuat lebih kuat lagi.
Kamu menceritakan tentang surga di telingaku. Kamu malaikat yang menyanyi merdu di telingaku.
Tentu saja, aku tidak akan berbicara banyak. Aku tak akan menyakinkanmu
untuk mengenalku lebih jauh. Aku juga tak akan menyadarkanmu tentang
sosokku. Aku tentu saja tak akan memaksamu untuk mengetahui sosokku yang
bukan siapa-siapa ini. Kamu tentu tak mengetahui sosokku yang
tersembunyi di antara ribuan pendengarmu. Aku terlalu kecil dan bukan
siapa-siapa bagimu. Cukup! Tujuanku memang bukan itu
Aku hanya tak ingin kegilaanku mengusik hari-harimu.
Semoga setiap minggu kita bertemu di udara ya :)
dari pendengarmu
pengikut setiamu
pemuja sisi gelapmu
pengikut setiamu
pemuja sisi gelapmu
source : here
0 komentar:
Posting Komentar