19 Januari 2012,
Untukmu yang selalu aku pikirkan.
Sudah berapa lama tak ada pesan singkatmu menyentuh inbox handphone-ku? Kau tau? Aku sangat rindu semua pesan-pesanmu yang biasanya setiap hari menghias layar handphone-ku.
Kenapa kamu sebenarnya? Apa ini caramu untuk melupakanku? Apakah ini caramu untuk menyiksaku secara perlahan?
Tahukah kamu bahwa aku masih saja sering mengkhawatirkanmu meskipun kau tak pernah mengkhawatirkanku?
Kenapa kamu sebenarnya? Apa ini caramu untuk melupakanku? Apakah ini caramu untuk menyiksaku secara perlahan?
Tahukah kamu bahwa aku masih saja sering mengkhawatirkanmu meskipun kau tak pernah mengkhawatirkanku?
Pernahkah terpikirkan olehmu tentang perasaanku yang getarannya tak mampu menyadarkanmu? Pernahkah terbesit dalam benakmu tentang isi hatiku yang tak ingin kau ketahui itu?
Salahkah aku jika diam-diam masih merindukanmu? Sekejam inikah cinta?
Adakah air matamu yang mengalir untukku? Seperti air mataku yang terkadang jatuh untukmu.
Apakah kamu merasakan hal yang sama denganku? Atau rasa ini sengaja dibiarkan membusuk dan basi? Agar waktu menghapusnya perlahan, agar kenangan menyimpannya dalam dekapan.
Masih ikhlaskah kamu saat kita harus terus-terusan dipermainkan takdir?
Masih ikhlaskah kamu saat kita harus terus-terusan dipermainkan takdir?
Aku adalah aku yang tak berani menyapamu lebih dulu, yang selalu berpikir berkali-kali untuk mengucapkan "hey" padamu.
Salahkah aku kalau aku berkali - kali menatap handphone, melihat senyummu di display picture, lalu menutupnya, berkali-kali, berulang-ulang.
Adakah wanita bodoh yang juga memperlakukan kamu seperti itu, selain aku? Adakah wanita yang tersenyum tanpa sebab karena melihatmu, selain aku? Adakah wanita yang meluangkan waktunya untuk diam-diam memperhatikanmu selain aku? Maafkan aku, karena masih saja diam-diam memperhatikanmu.
Entah kini sudah hari keberapa, hari saat-saat kau tak pernah menyadari bahwa aku begitu menyukaimu.
Aku lelah berharap dan menunggu. Aku akan bertemu denganmu lagi. menatap matamu seperti biasa, mungkin saja kau tak akan membalasku. Padahal aku selalu berharap kamu bisa melihat dan menatapku lekat hingga kau bisa melihat cinta didalamku.
Aku tetap menyukaimu seperti pertama kali getar itu muncul dan menggerogoti hatiku hingga hanya berisi kamu, kamu, dan kamu yang tinggal di dalamnya
Aku tetap menyukaimu seperti pertama kali getar itu muncul dan menggerogoti hatiku hingga hanya berisi kamu, kamu, dan kamu yang tinggal di dalamnya
Aku hanya ingin menjadi seseorang yang bisa kau suka dan kau cintai.
Kapasitasku memang hanya seorang teman, tapi perasaanku padamu lebih dari seorang teman.
Dari penikmat senyummu,
yang sesekali diam-diam mengalihkan pandangannya
ke arahmu..
source: dwitasarii.com
0 komentar:
Posting Komentar