Jumat, 28 Desember 2012 - Orin
Kamu seperti tanda tanya. Membuat bingung. Selalu terlihat abu-abu. Tak bisakah jadi warna tegas? Putih misalnya? Atau biru?
Category:
0
komentar
Jumat, 21 Desember 2012 - Orin
Tuhan... selamat pagi, atau selamat siang, dan selamat
malam. Aku tak tahu di surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah?
Ataukah mungkin sekarang sedang turun salju? Pasti indah. Kalau boleh
berbincang sedikit, aku belum pernah melihat salju. Mungkin, kalau aku sudah
cukup dewasa dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri, aku akan bisa
menyaksikan salju, dengan mata kepalaku sendiri.
Masih tentang hal yang sama, Tuhan. Aku belum ingin ganti topik. Tentang dia. Seseorang yang selalu kuperbicangkan sangat lama bersamaMu. Seseorang yang selalu kusebut dalam setiap frasa kata ketika aku bercakap panjang denganMu.
Aku tahu Kamu tak pernah sibuk. Aku tahu Kamu selalu
mendengar isi hatiku meskipun Kamu tak segera memberi pukpuk di bahuku. Aku tak
perlu curiga padaMu, soal Kamu mendengar doaku atau tidak. Aku percaya
telingaMu selalu tersedia untuk siapapun yang percaya padaMu. Aku yakin
pelukanMu selalu terbuka bagi siapapun yang lelah pada dunia yang membuatnya
menggigil. Aku mengerti tanganMu selalu siap menyatukan kembali
kepingan-kepingan hati yang patah.
Category:
0
komentar
- Orin
Rasanya semua terjadi begitu cepat, kita berkenalan
lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari rasanya berbeda dan
tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan dalam hari-hariku. Hitam dan
putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di
hatiku. Tak ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa begitu ajaib
dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu.
Kamu
mungkin belum terlalu paham dengan perasaanku, karena kamu memang tak
pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan
air mata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi
tanpa meminta izin. Meminta izin? Memangnya aku siapa? Kekasihmu?
Bodoh! Tolol! Hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur, apalagi bisa
jadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah? Bisakah?
Di
mana letak hatimu? Aku tak bisa bicara banyak, juga tak ingin
mengutarakan semua yang terlanjur terjadi. Aku tak berhak berbicara
tentang cinta, jika kau terus tulikan telinga. Aku tak mungkin bisa
berkata rindu, jika berkali-kali kauciptakan jarak yang semakin jauh.
Aku tak bisa apa-apa selain memandangimu dan membawa namamu dalam
percakapan panjangku dengan Tuhan.
Terlau
banyak pertanyaan. Aku muak sendiri. Aku mencintaimu yang belum tentu
mencintaiku. Aku mengagumimu yang belum tentu paham dengan rasa kagumku.
Aku
bukan siapa-siapa di matamu, dan tak akan pernah menjadi siapa-siapa.
Sebenarnya, aku juga ingin tahu, di manakah kau letakkan hatiku yang
selama ini kuberikan padamu. Tapi, kamu pasti enggan menjawab dan tak
mau tahu soal rasa penasaranku. Siapakah seseorang yang telah beruntung
karena memiliki hatimu?
Mungkin...
semua memang salahku. Yang menganggap semuanya berubah sesuai
keinginanku. Yang bermimpi bisa menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah
jika perasaanku bertumbuh melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu
tidak hanya sebagi teman, tapi juga sebagai seseorang yang bergitu
bernilai dalam hidupku.
Namun,
semua jauh dari harapku selama ini. mungkin, memang aku yang terlalu
berharap terlalu banyak. Akulah yang tak menyadari posisiku dan tak
menyadari letakmu yang sengguh jauh dari genggaman tangan. Akulah yang
bodoh. Akulah yang bersalah!
Category:
0
komentar
Jumat, 14 Desember 2012 - Orin
Kamu tau gimana rasanya menunggu-nunggu
seseorang online untuk sekedar menulis beberapa kata di twitter miliknya
sendiri? Saya tau rasanya..
Kamu tau
gimana rasanya seperti ada kupu-kupu diperutmu saat sekedar chit chat dengan
seseorang spesial? Saya tau rasanya..
Kamu tau gimana
rasanya ketika disapa terlebih dahulu dengan sebuah message disaat
sedang asik-asiknya mengerjakan sesuatu? Dan menghentikan semua kegiatan untuk
fokus kepada pembicaraan itu? Saya tau rasanya..
Kamu tau gimana rasanya ketika menyadari seseorang yang
terus-menerus berlari-lari difikiranmu saat akan tidur pada malam hari? Dan
alhasil kamu jadi lebih susah untuk tidur karna memikirkannya? Saya tau
rasanya..
Kamu tau gimana rasanya saat menyadari dia sedang membutuhkan
seseorang untuk sekedar bercerita, sekedar mengeluh tentang kehidupan. Tetapi
lebih memilih untuk pura-pura tidak tau dan berdiam diri. Hanya mendoakan
segala masalah yang menyesakan jiwanya itu telah diselesaikan? Saya tau
rasanya..
Untuk seseorang yang bisa membuat hati saya terbuka dan jatuh
cinta lagi setelah sekian lama menutup hati :’)
Category:
0
komentar
Selasa, 11 Desember 2012 - Orin
Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu aku gapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang yang aku sanggup menikmati bayangannya dan tidak akan pernah bisa aku miliki,
seseorang yang hadir bagai bintang jatuh,
sekelebat kemudian menghilang,
sebelum tangan ini sanggup mengejar,
seseorang yang hanya bisa aku kirimi isyarat,
sehalus udara, langit awan atau hujan.
(Cukilan dialog dari film “Hanya Isyarat”, bagian dari omnibus film “Rectoverso”)
Category:
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)